
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) memperkirakan pemanfaatan KTP elektronik (KTP-el) menggantikan tiga "kartu sakti" yang digunakan untuk program prorakyat Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat menghemat hingga 40 persen dana pencetakan kartu baru.
"Estimasi saya sekitar 40 persen (dana pembuatan tiga kartu) bisa dihemat," kata Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Hammam Riza kepada Antara di Jakarta, Rabu (19/11).
Penghematan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan KTP-el untuk menggantikan tiga "kartu sakti", yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta pengembangan infrastruktur kartu cerdas (smart card). Menurut dia, penghematan dapat mencapai hingga puluhan miliar rupiah.
Read more: LEBIH HEMAT PAKAI E-KTP DARIPADA KELUARKAN KARTU SAKTI